SPG alias Sales Promotion Girl namanya. Biasanya berdandan seayu mungkin untuk memikat calon konsumen. Kadang bertingkah genit untuk menarik agar orang tertarik dengan barang yang ditawari. SPG tak hanya ditemui di acara-acara tertentu, tetapi kini pun makin agresif door to door.
Seingatku, belum pernah aku tergoda untuk membeli produk yang ditawarkan mereka. Kadang saya merasa kasihan juga, sudah capek-capek dandan dan mengenakan rok mini kok ya ndak laku juga. Tetapi memang salah mereka sendiri karena saya tidak melihat kemampuannya untuk meyakinkan kenapa produk itu mesti ditawarkan.
Nah urusan meyakinkan calon konsumen, saya bertekuk lutut sama SPG perbankan yang hanya mengandalkan pembicaraan dari telpon. Saya tidak kenal dan saya pun sebenarnya tidak ingin mengambil penawaran yang disampaikan beberapa menit melalui telpon. Namun argumentasi-argumentasi yang sulit untuk dipatahkan, meyakinkanku untuk ikut program itu. Ada saja cara dia menggiring untuk mengiyakan. Waduh, saya tak kebayang kalau orang ini menjajakan produknya door to door, mungkin saya menganggap sama dengan SPG lain. Oalaaaah, SPG.
Seingatku, belum pernah aku tergoda untuk membeli produk yang ditawarkan mereka. Kadang saya merasa kasihan juga, sudah capek-capek dandan dan mengenakan rok mini kok ya ndak laku juga. Tetapi memang salah mereka sendiri karena saya tidak melihat kemampuannya untuk meyakinkan kenapa produk itu mesti ditawarkan.
Nah urusan meyakinkan calon konsumen, saya bertekuk lutut sama SPG perbankan yang hanya mengandalkan pembicaraan dari telpon. Saya tidak kenal dan saya pun sebenarnya tidak ingin mengambil penawaran yang disampaikan beberapa menit melalui telpon. Namun argumentasi-argumentasi yang sulit untuk dipatahkan, meyakinkanku untuk ikut program itu. Ada saja cara dia menggiring untuk mengiyakan. Waduh, saya tak kebayang kalau orang ini menjajakan produknya door to door, mungkin saya menganggap sama dengan SPG lain. Oalaaaah, SPG.