![[imagetag] _42086172_solar_system_planets4_416.jpg (416×233)](http://newsimg.bbc.co.uk/media/images/42086000/jpg/_42086172_solar_system_planets4_416.jpg)
Mencari  kehidupan lain di luar Bumi memang jadi impian banyak orang. Bisa jadi  kehidupan itu ada di salah satu sudut alam semesta namun bisa juga  kehidupan itu muncul di Tata Surya.
Di  dalam Tata Surya, pencarian memang difokuskan di Mars, atau satelit es  seperti Europa. Namun di luar sana, ada sebuah tempat yang bisa jadi  merupakan lokasi dimana kehidupan itu ada.
Dalam  pertemuan International Society for the Study of the Origin of Life di  Florence, Italia, Joop Houtkooper dari University of Giessen mengajukan  sebuah teori kalau kehidupan muncul di salah satu objek di sabuk  asteroid, yakni Ceres. Saat ditemukan pada tahun 1801, Ceres memang  diperkirakan sebagai planet, namun kemudian diketahui kalau ia merupakan  asteroid. Dan dengan definisi baru dari planet, Ceres justru  dikategorikan sebagai planet katai bersama Pluto, Eris dan Sedna.  Pertanyaannya apakah mungkin ada kehidupan disana? Mungkinkah ada  organisme extraterrestrial disana?
Ide  ini muncul ketika Joop mendengar presentasi tentang satelit di Tata  Surya yang memiliki potongan besar es, yang sebagian besar di antaranya  berada dalam kondisi cair. Bahkan total volume air tersebut 40% lebih  besar dari seluruh lautan di Bumi. Ini mengingatkan Joop pada teori  terbentuknya kehidupan. Organisme pertama kali bertumbuh dan berkembang  di lubang hidrotermal, yang berada di dasar lautan dan memuntahkan  senyawa kimia panas. Kebanyakan objek es di Tata Surya memiliki inti  batuan, sehingga kemungkinan mereka memiliki lubang hidrotermal. Dengan  demikian jika kehidupan itu memang ada dimana-mana dan tidak unik di  Bumi saja maka bisa jadi di objek es inilah mereka memulai kehidupan  itu.
Di  awal sejarah Tata Surya, ada sebuah periode yang kita kenal sebagai  'periode akhir tabrakan besar'. Ini adalah saat dimana tabrakan asteroid  merupakan kejadian umum. Nah jika memang ada kehidupan sebelum zaman  itu, maka tentunya tumbukan asteroid akan menghancurkan semuanya. Dan  kehidupan harus kembali memulai prosesnya dari awal, setelah debu kosmik  dibersihkan dari bagian dalam Tata Surya.
Yang  menarik, bukti yang ada menunjukan kalau Ceres tidak mengalami serangan  asteroid bertubi-tubi selama era tabrakan besar tersebut. Seandainya  tabrakan itu terjadi, Ceres akan kehilangan selubung air untuk selamanya  karena pada saat itu gaya gravitasinya terlalu lemah untuk menangkap  kembali selubung air tersebut. Inilah yang sepertinya terjadi pada  asteroid Vesta, yang memiliki kawah tabrakan sangat besar di tubuhnya  dan tidak ada air lagi disana.
Bukti  tak tersentuhnya Ceres selama periode tabrakan besar memberi  kemungkinan keberadaan lautan dimana kehidupan bisa saja muncul di awal  sejarah Tata Surya. Fakta ini membawa kita pada sebuah hipotesa menarik.  Jika kehidupan di Bumi dihabiskan oleh tabrakan kolosal sedangkan Ceres  yang "memiliki kehidupan" selamat, bisa jadi Cereslah yang menanamkan  kehidupan di Bumi melalui pecahan batuan yang lepas dan menabrak Bumi.  Apakah pada akhirnya kehidupan di Bumi termasuk manusia berasal dari  Ceres?
Jika  melihat pada planet lain yang memiliki lautan, kita bisa  membandingkannya dengan Venus. Di awal sejarah Tata Surya, diperkirakan  Venus memiliki lautan, namun massa planet yang besar juga berarti  dibutuhkan gaya yang besar untuk bisa melepaskan sekeping kerak  planetnya dan mengarahkannya ke Bumi. Objek lebih kecil seperti Ceres  memiliki kecepatan lepas yang rendah sehingga jauh lebih mudah bagi  kepingannya memisahkan diri. Dari kandidat yang diperhitungkan (planet,  asteroid, satelit), Ceres merupakan salah satu kandidat terbaik untuk  melepaskan kepingannya menuju Bumi tanpa diinterupsi objek lainnya.
Kalau  di Ceres memang ada kehidupan, bisa jadi saat ini ada organisme di  sana. Kemungkinan terbesar, kehidupan di Ceres berada di lautan. Untuk  kehidupan di permukaan, jauh lebih sulit untuk ditemukan namun ada  kemungkinan kalau di permukaan Ceres kehidupan bisa tumbuh juga.  Diperkirakan kehidupan yang ada di Ceres basisnya adalah hidrogen  peroxide sehingga bisa bertahan pada temperatur rendah. Namun memang  belum dipastikan apakan hidrogen peroxide ada di Ceres.
Pemikiran  bahwa kehidupan di Bumi ini ditanamkan dari Ceres dan masih ada bentuk  kehidupannya di sana memang menarik. Namun sebelum semua itu dibuktikan,  pemikiran ini hanyalah sebuah fiksi-sains bukan sebuah fakta. Memang  tak gampang untuk membuktikan semua ini. Ceres merupakan sebuah dunia  yang jauh dan sangat kecil. Citra terbaik yang dihasilkan saat ini masih  belum bisa memberikan banyak detil, hanya beberapa kondisi permukaan.  Sisanya masih misteri. Analisis spektrum menunjukkan keberadaan mineral  tanah liat /lempung, dan Ceres sendiri merupakan dunia yang pipih. Ceres  sampai saat ini masih jadi planet katai yang menyimpan banyak misteri.
Tapi  sepertinya misteri itu tak akan terus tersimpan, karena misi DAWN milik  NASA akan menjejak Ceres di tahun 2015. Saat ia tiba, ia akan  menyingkap setiap misteri yang ada di Ceres. DAWN diperkirakan akan  mengambil citra geysers dan erupsi air di permukaan. Pemandangan jarak  dekat inilah yang kelak akan menunjukan apakah memang benar ada indikasi  untuk tumbuhnya kehidupan disana.