Kuburan massal itu ditemukan para teknisi dari perusahaan konstruksi air Bantuan Tenaga Kerja Group. Saat itu mereka tengah menggali tanah untuk mengubur pipa air mancur di taman kantor Xanana. Sekretaris Negara urusan Veteran, Marito Reis, menduga kuat 13 mayat itu adalah korban pembantaian saat pengumuman kemerdekaan Timor Leste pada 1999 lalu.
Reis menyatakan berdasarkan laporan Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi ada 14 jasad yang diketahuinya dikubur di sekitar kantor Xanana. Dia juga menduga salah satu jasad yang baru ditemukan itu adalah jenasah petinju Tomas Americo.
Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi dibentuk pemerintah Indonesia dan pemerintah Timor Leste guna mengungkap seluruh aksi kejahatan menjelang pengumuman kemerdekaan wilayah yang sebelumnya adalah provinsi ke-27 Indonesia.
Perdana Menteri Interim Timor Leste Hermenegildo Pereira alias Agio mengatakan, identitas seluruh jasad itu baru dapat diketahui dari hasil tes DNA tim forensik. "Kita tunggu saja hasilnya," ujarnya kepada TEMPO kemarin.
Ia juga meminta agar proyek konstruksi air mancur dihentikan sementara sambil menunggu selesainya hasi tes DNA.
JOSE SARITO AMARAL (DILI)